Semenjak diresmikan menjadi
khalifah, Abu
Bakar menghadapi berbagai permasalahan dengan muncul nabi-nabi palsu,
timbulnya gerakan kaum munafik dan gerakan penentang kewajiban membayar zakat.
Namun prestasi Abu Bakar dalam kepemimpinannya, tidaklah sedikit. Hal ini dapat
tergambarkan seperti dibawah ini:
Melanjutkan Ekspedisi ke
Syiria
Salah satu prestasi Abu Bakar
dalam kepemimpinannya, dia mengirimkan ekspedisi ke Syiria di bawah
pimpinan Usamah bin Zaid, putera dari Zaid bin Harits. Namun Usamah
mengurungkannya ketika dalam perjalanan mendengar berita wafatnya Nabi. Maka
melanjutkan ekspedisi ke Syiria merupakan prioritas utama kebijakan Abu Bakar,
keputusan tersebut ditempuh oleh beliau justru ketika situasi dalam negeri
sedang dilanda krisis sabilitas, sehingga pengiriman ekspedisi ini sempat
diusulkan para sahabat untuk ditarik kembali ke Madinah untuk membantu
mengatasi masalah dalam negeri seperti memerangi orang-orang murtad, orang yang
enggan membayar zakat serta pemberontakan lainnya. Namun usulan itu ditolak
oleh Abu Bakar karena pengiriman tersebut merupakan amanah Rasulullah. Setelah
40 hari berperang melawan orang-orang Romawi di Syiria, akhirnya ekspedisi
Usamah meraih kemenangan, keberhasilan ini menimbulkan opini positif bahwa
Islam tetap jaya, tidak akan hilang seiring dengan wafatnya Rasulullah.
Memberantas Gerakan Nabi
Palsu, Kaum Murtad dan Kaum Musyrikin
Masa kekhalifahan Abu
Bakar merupakan masa kritis perjalanan syiar Islam karena dihadapkan
sejumlah masalah seperti kemurtadan dan ketidaksetiaan yang ditimbulkan oleh
suku-suku bangsa Arab yang tidak mau tunduk pada pemerintah Madinah, mereka
menganggap bahwa perjanjian yang dibuat dengan Nabi Muhammad, dengan sendirinya
batal setelah Nabi wafat, beberapa anggota suku muslim menolak untuk membayar
zakat kepada khalifah untuk baitul māl (perbendaharaan publik), untuk
menghadapinya Abu Bakar bermusyawarah dengan para sahabat untuk menentukan
sikap terhadap mereka dan dengan tegas mengambil keputusan terhadap orang yang
ingkar membayar zakat, kini persoalan dalam negeri yang terakhir adalah
penyelesaian terhadap pemberontakan yang digerakkan oleh nabi-nabi palsu.
Abu Bakar kemudian membentuk 11
pasukan dan menunjuk pimpinannya masing-masing, di antaranya yaitu: Khalid
bin Walid diutus untuk memerangi Thulaihah bin Khuwalid, seorang nabi palsu
dan Malik bin Marwan seorang pemberontak. Ikrimah bin abi Jahl ditugaskan
memerangi Musailamah al-Kahzab merupakan nabi palsu di Yamamah, Muhajir bin abi
Umaiyyah memerangi al-Aswad al-Ansiy, Amr ibn Ash ditugaskan ke daerah Qudaah,
Said bin Ash ditugaskan ke daerah Syiriah. Pasukan tersebut telah menunaikan
tugasnya dan membawa hasil yang gemilang, beberapa nabi palsu seperti Thulaihah
diinsafkan dan akhirnya menjadi mukmin yang baik.
Oleh beberapa sejarawan hal
tersebut merupakan prestasi Abu Bakar dalam kepemimpinannya. Abu Bakar bahkan
juga menfokuskan pada kebijakan luar negeri yakni menyelamatkan suku-suku Arab
dari penganiyaan pemerintah Persia. Untuk misi ini Abu Bakar kembali mengirimkan
Khalid bin Walid dengan pasukannya ke Iraq dan akhirnya bertempur dengan
tentara Persia pada tahun 12 H/ 633 M.
Pengumpulan Mushaf al-Quran
Prestasi Abu Bakar dalam
kepemimpinannya, adalah upaya
pengumpulan al-Quran. Dari dialog Umar bin Khattab dengan Abu Bakar bahwa
begitu banyak para huffadz al-Quran yang sahid di medan pertempuran, sehingga
dikhawatirkan dapat merusak kelestarian Alquran itu sendiri di masa akan
datang. Melalui kesaksian sejumlah sahabat yang pernah mendapat pengajaran
Alquran dari Rasulullah, dikumpulkan dan disalin kembali oleh Zaid bin Tsabit
atas instruksi Abu Bakar. Akhirnya Alquran terhimpun dalam bentuk mushaf yang
dikenal dengan nama Mushaf Usmani.
prestasi Abu Bakar dalam
kepemimpinannya, juga terlihat dari masa ke-khalifah-an yang relatif singkat,
yaitu 2 tahun 3 bulan. Akan tetapi beliau berhasil membina dan mempertahankan
eksistensi persatuan dan kesatuan umat Islam diberbagai suku dan bangsa, dan
Islam sebagai agama besar dunia melalui sikapnya mengalihkan perhatian kepada
penaklukan yang membawa kemenangan gemilang dibeberapa wilayah perbatasan
imperium Bizantium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar